Sebagai pengawas kepatuhan syariah, tugas utama adalah memastikan bahwa proses dan praktik bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Hal ini melibatkan melakukan audit dan pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan, termasuk sistem keuangan, kebijakan bisnis, dan kontrak-kontrak yang dilakukan.
Selain itu, sebagai pengawas kepatuhan syariah, juga diperlukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Dewan Pengawas Syariah, untuk membahas hasil audit dan merekomendasikan perbaikan yang diperlukan.
Seorang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengawas Kepatuhan Syariah adalah orang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip syariah dan kepatuhan, memiliki kemampuan analisis yang kuat, dan mampu menjaga integritas dan ketaatan terhadap aturan.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan memiliki sikap yang tegas juga diperlukan, karena pekerjaan ini mengharuskan pengawas untuk menginstruksikan dan memastikan semua pihak mematuhi prinsip-prinsip syariah dengan ketat.
Seseorang yang kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip kepatuhan syariah mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Pengawas Kepatuhan Syariah adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengawasi aspek keagamaan dalam bisnis, padahal mereka juga mengawasi aspek keuangan dan hukum.
Ekspektasi tentang Pengawas Kepatuhan Syariah adalah mereka akan membuat perusahaan sepenuhnya bebas dari pelanggaran syariah, namun realitanya mereka bekerja untuk meminimalkan risiko dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Profesi Pengawas Kepatuhan Syariah berbeda dengan Imam atau Ustadz, karena mereka fokus pada aspek bisnis dan kepatuhan syariah, sedangkan Imam atau Ustadz lebih banyak terlibat dalam aktivitas keagamaan dan spiritual.