Tugas utama meliputi mengatur dan mengelola jadwal kursus, mengumpulkan dan melaporkan data peserta kursus, serta memfasilitasi kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan komunikasi dengan peserta kursus dan orang tua, serta melakukan koordinasi dengan instruktur kursus untuk memastikan berjalan lancar.
Kemampuan organisasi yang baik dan komunikasi yang efektif sangat penting dalam pekerjaan ini untuk memastikan keberhasilan lembaga kursus agama.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan pengelola lembaga kursus agama adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang agama, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan memiliki passion dalam mendidik dan membimbing orang lain dalam mempelajari agama.
Sebagai pengelola, mereka harus dapat mengorganisir dan mengatur jadwal kursus, serta memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola sumber daya dan tim kerja.
Jika kamu tidak berminat atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang agama, maka kamu tidak cocok menjadi pengelola lembaga kursus agama.
Miskonsepsi tentang profesi pengelola lembaga kursus agama adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab mengajar materi agama tanpa perlu memiliki kualifikasi pendidikan yang tinggi.
Ekspektasi salah satu yang umum adalah bahwa pengelola lembaga kursus agama akan secara otomatis memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang seluruh aspek agama dan mampu memberikan pengetahuan yang sempurna kepada semua murid.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti guru agama di sekolah formal, adalah bahwa pengelola lembaga kursus agama tidak selalu terikat dengan kurikulum nasional dan memiliki lebih banyak kebebasan dalam menentukan apa yang akan diajarkan kepada murid-muridnya.