Pekerjaan di bidang pengelola program CSR melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program sosial yang dilakukan oleh perusahaan.
Tugas utamanya termasuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat sekitar, merancang dan melaksanakan proyek-proyek sosial yang relevan, dan memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari program CSR perusahaan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti lembaga donor, mitra lokal, dan tim internal perusahaan, dalam upaya mencapai tujuan sosial dan keberlanjutan yang diinginkan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengelola program CSR adalah seseorang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi, mampu merencanakan dan mengorganisasi kegiatan CSR dengan baik, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk bekerja dengan berbagai pihak terkait.
Sebagai pengelola program CSR, seorang kandidat juga harus memiliki kreativitas dalam menciptakan ide-ide baru untuk program-program CSR yang efektif dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik untuk memotivasi tim dalam pelaksanaan program-program tersebut.
Jika kamu kurang memiliki minat atau kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan, maka kamu tidak cocok menjadi pengelola program CSR.
Miskonsepsi tentang profesi Pengelola program CSR adalah ekspektasi bahwa mereka hanya perlu mengorganisir acara sosial tanpa perlu mengurus dampak nyata. Realitanya, mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang isu sosial, melakukan riset, dan mengelola program yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang.
Salah satu perbedaan yang signifikan antara Pengelola program CSR dengan profesi yang mirip, seperti event organizer, adalah fokus pada tujuan sosial dan lingkungan. Pengelola program CSR bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan inisiatif serta kegiatan yang berdampak positif secara sosial dan lingkungan, sedangkan event organizer lebih berfokus pada aspek logistik dan pengaturan acara.
Miskonsepsi lain adalah anggapan bahwa Pengelola program CSR tidak perlu memiliki keahlian khusus atau pemahaman yang mendalam tentang isu sosial. Padahal, mereka harus memahami isu-isu sosial yang relevan, memiliki kemampuan dalam manajemen proyek, negosiasi, serta komunikasi yang efektif untuk dapat merencanakan dan mengimplementasikan program CSR dengan baik.