Sebagai pengelola program kebijakan keluarga, tugasnya adalah mengembangkan, mengimplementasikan, dan memantau program-program yang mendukung kesejahteraan keluarga.
Tanggung jawabnya termasuk melakukan analisis kebutuhan keluarga, merancang kebijakan yang relevan, dan mengkoordinasikan pemberlakuan kebijakan tersebut.
Selain itu, ia juga bertugas untuk melakukan evaluasi program dan memberikan rekomendasi perbaikan agar program-program kebijakan keluarga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Seorang profil yang cocok untuk posisi Pengelola Program Kebijakan Keluarga adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu keluarga dan kebijakan publik, serta memiliki keterampilan analisis kebijakan yang kuat untuk merumuskan program-program yang efektif.
Dalam posisi ini, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan kebijakan yang berdampak positif bagi keluarga.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat atau pemahaman yang cukup terhadap masalah-masalah terkait program kebijakan keluarga serta kurang memiliki keterampilan dalam melakukan analisis kebijakan dan koordinasi antar stakeholder.
Miskonsepsi tentang profesi pengelola program kebijakan keluarga adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk menyusun program-program keluarga, padahal sebenarnya mereka juga harus memastikan implementasi program tersebut berjalan dengan baik.
Ekspektasi salah tentang profesi ini adalah bahwa pengelola program kebijakan keluarga hanya bekerja di kantor dan melakakukan pekerjaan administratif, padahal sebagian besar dari mereka juga harus terlibat langsung dengan masyarakat dan keluarga yang menjadi sasaran program.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pekerja sosial, adalah bahwa pengelola program kebijakan keluarga bertanggung jawab untuk merancang, mengelola, dan mengevaluasi program-program kebijakan keluarga secara lebih spesifik, sedangkan pekerja sosial lebih berfokus pada pemberian layanan langsung kepada individu dan keluarga dalam konteks sosial yang lebih luas.