Pekerjaan sebagai penulis buku sastra melibatkan proses kreatif dalam menghasilkan karya tulis berupa cerita, puisi, atau novel.
Tugas utama penulis buku sastra adalah mengembangkan ide, merancang plot, dan menciptakan karakter yang menarik untuk membangun cerita yang unik dan menarik.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan proses revisi dan penyuntingan agar naskah dapat menjadi karya yang berkualitas dan siap untuk diterbitkan.
Seorang penulis buku sastra yang cocok adalah seseorang yang kreatif, memiliki imajinasi yang tinggi, dan mampu mengungkapkan ide-ide mereka dengan kata-kata yang indah.
Mereka juga harus memiliki ketelitian yang tinggi dalam menulis dan dapat bekerja secara mandiri untuk menyelesaikan sebuah karya.
Jika kamu adalah seorang yang tidak mampu berimajinasi tinggi, kurang memiliki kemampuan dalam menggabungkan kata-kata dengan indah, dan tidak memiliki minat dalam membaca dan menulis, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang penulis buku sastra.
Miskonsepsi tentang profesi penulis buku sastra adalah ekspektasi bahwa mereka hanya bekerja saat terinspirasi dan memiliki penghasilan yang melimpah, padahal kenyataannya mereka harus konsisten dan gigih dalam menulis serta pendapatan tidak selalu menjanjikan.
Perbedaan dengan profesi penulis skenario atau naskah film adalah penulis buku sastra lebih fokus pada karya tulisnya sendiri, sedangkan penulis skenario atau naskah film lebih berorientasi pada cerita yang diadaptasi menjadi film.
Miskonsepsi lainnya adalah menganggap penulis buku sastra tidak perlu riset atau pengalaman langsung dalam topik yang mereka tulis, padahal karya sastra yang baik sering kali dihasilkan dari penelitian mendalam dan pengalaman pribadi yang kuat.