Pekerjaan sebagai penyiar wisata melibatkan memberikan informasi dan cerita menarik kepada pendengar atau pemirsa tentang tempat-tempat wisata.
Tugas utama meliputi riset, persiapan, dan penyampaian cerita yang informatif dan menghibur tentang destinasi wisata yang dikunjungi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan interaksi dengan pengelola tempat wisata, mendokumentasikan pengalaman perjalanan, serta menyampaikan rekomendasi kepada audiens mengenai tempat-tempat yang patut dikunjungi.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan penyiar wisata adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang tempat-tempat wisata, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan sangat antusias dalam menyampaikan informasi kepada pendengar.
Dalam pekerjaan ini, seorang penyiar wisata juga harus memiliki kreativitas dalam merekam dan mengedit materi yang menarik, serta memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam berbagai situasi yang berbeda.
Jika kamu tidak suka melakukan perjalanan, tidak memiliki minat dalam menjelajahi tempat-tempat baru, dan tidak suka berinteraksi dengan orang-orang, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai seorang penyiar wisata.
Miskonsepsi tentang penyiar wisata adalah bahwa pekerjaannya hanya berpergian dan berlibur tanpa harus bekerja keras, padahal sebenarnya mereka harus menyusun skrip, melakukan riset, dan melakukan banyak latihan sebelum siaran.
Ekspektasi orang terhadap penyiar wisata seringkali berbeda dengan realitasnya. Orang mungkin berpikir bahwa mereka akan selalu mengunjungi destinasi menarik dan memiliki waktu luang yang banyak, namun kenyataannya mereka juga harus menghadapi tekanan waktu dan bekerja di luar jam kerja standar.
Penyiar wisata memiliki perbedaan signifikan dengan profesi yang mirip seperti travel blogger atau vlogger. Meskipun mereka juga berbagi informasi tentang destinasi wisata, penyiar wisata biasanya bekerja di televisi atau radio, sedangkan travel blogger atau vlogger lebih fokus pada media digital seperti blog atau video di platform seperti YouTube.