Pekerjaan sebagai penyusun kebijakan TI melibatkan penelitian, analisis, dan pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Tugas utama meliputi melakukan studi tentang kebutuhan dan trend teknologi informasi, mengidentifikasi risiko keamanan data, serta merumuskan kebijakan untuk menjaga integritas dan kerahasiaan informasi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim IT dan departemen terkait lainnya untuk memastikan implementasi kebijakan ini berjalan dengan baik.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penyusun Kebijakan TI adalah seorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi informasi dan kebijakan, mampu menganalisis kebutuhan perusahaan dan mengevaluasi risiko, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Sebagai penyusun kebijakan TI, seseorang juga perlu memiliki kemampuan analisis yang kuat untuk membantu dalam pengambilan keputusan strategis dan memastikan kebijakan yang relevan dan efektif diterapkan dalam organisasi.
Jika kamu tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi informasi dan tidak dapat berpikir strategis, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai penyusun kebijakan TI.
Miskonsepsi tentang profesi Penyusun Kebijakan TI adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas membuat peraturan dan kebijakan tanpa memperhatikan aspek teknis. Padahal, penyusun kebijakan TI juga harus memahami teknologi informasi serta dampaknya terhadap organisasi.
Ekspektasi yang salah mengenai profesi Penyusun Kebijakan TI adalah bahwa mereka akan memiliki kekuasaan penuh untuk mengimplementasikan kebijakan tanpa hambatan. Namun, kenyataannya, penyusun kebijakan TI sering kali harus berhadapan dengan kendala seperti anggaran terbatas, kebijakan yang telah ada sebelumnya, dan perbedaan kepentingan di berbagai departemen.
Perbedaan utama antara profesi Penyusun Kebijakan TI dan profesi yang mirip, seperti Manajer Proyek TI, adalah bidang fokusnya. Penyusun kebijakan TI bertanggung jawab untuk merancang kebijakan dan strategi organisasi terkait penggunaan teknologi informasi, sementara Manajer Proyek TI mengelola pelaksanaan proyek teknologi informasi dengan tujuan tertentu.