Perancang Kebijakan Keluarga

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai perancang kebijakan keluarga melibatkan penelitian, analisis, dan pengembangan kebijakan yang berhubungan dengan isu-isu keluarga.

Tugas utama meliputi menganalisis data dan tren terkini dalam hal pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan keluarga untuk membuat rekomendasi kebijakan yang sesuai.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan masyarakat umum untuk menyusun dan mengimplementasikan kebijakan yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Apa saya cocok bekerja sebagai Perancang Kebijakan Keluarga?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Perancang Kebijakan Keluarga adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu sosial, memiliki keterampilan analitis yang tinggi, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Dalam pekerjaan ini, seorang perancang kebijakan keluarga juga perlu memiliki kemampuan berempati dan sensitivitas terhadap kebutuhan masyarakat, serta mampu bekerja secara kolaboratif dengan berbagai pihak terkait.

Jika kamu tidak tertarik dengan isu-isu sosial, tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah keluarga, dan kurang memiliki keterampilan analisis yang baik, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Perancang Kebijakan Keluarga adalah bahwa mereka hanya bekerja untuk mengatur jumlah anak dalam sebuah keluarga, padahal mereka juga bertanggung jawab dalam menyusun kebijakan yang memfasilitasi kesejahteraan keluarga secara lebih holistik.

Ekspektasi umum adalah bahwa Perancang Kebijakan Keluarga akan memiliki kekuasaan mutlak untuk mendikte keputusan reproduksi keluarga, sedangkan realitanya mereka bekerja dengan mempromosikan akses dan pendidikan yang dibutuhkan oleh individu untuk membuat keputusan yang bijak tentang keluarga mereka sendiri.

Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Bidan atau Dokter Kebidanan, Perancang Kebijakan Keluarga lebih berfokus pada merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang mendukung keluarga dalam hal kebutuhan reproduksi, pendidikan seksual, dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan, sedangkan Bidan atau Dokter Kebidanan lebih berfokus pada pelayanan kesehatan dan keamanan ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Keluarga dan Ekologi Manusia
Psikologi Keluarga
Sosiologi Keluarga
Pendidikan Keluarga dan Konsumen
Kebijakan Sosial dan Ekonomi Keluarga
Pembangunan Masyarakat dan Keluarga
Ilmu Keluarga dan Materi Konsumen
Ekonomi Keluarga
Kesehatan Masyarakat dan Keluarga
Kajian Gender dan Keluarga

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
Lembaga Swadaya Masyarakat yang berfokus pada isu keluarga dan penduduk
Perusahaan BUMN yang memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan yang melibatkan isu keluarga
Perusahaan swasta yang memiliki program kesejahteraan karyawan yang melibatkan isu kebijakan keluarga
Lembaga penelitian yang melakukan studi dan analisis tentang kebijakan keluarga di Indonesia
Organisasi internasional yang memiliki program pengembangan kebijakan keluarga di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia
Universitas dan lembaga pendidikan tinggi yang memiliki program studi atau pusat penelitian tentang perancangan kebijakan keluarga
Konsultan kebijakan publik yang memiliki spesialisasi dalam perancangan kebijakan keluarga.