Pekerjaan sebagai planner tata ruang berbasis iklim melibatkan merencanakan dan mengatur penggunaan lahan yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Tugas utama meliputi melakukan analisis risiko iklim, membuat strategi adaptasi, dan merancang kebijakan tata ruang yang berkelanjutan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, masyarakat, dan ahli lingkungan, untuk memastikan implementasi dan pemantauan dampak dari rencana tata ruang yang berbasis iklim.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan Planner tata ruang berbasis iklim adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang perubahan iklim dan keterkaitannya dengan tata ruang.
Pekerjaan ini juga membutuhkan kemampuan analisis yang kuat dalam menganalisis data iklim dan penanganan risiko yang terkait dengan perubahan iklim dalam konteks tata ruang.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan tentang perubahan iklim serta cara mengaturnya, maka kamu tidak cocok untuk menjadi planner tata ruang berbasis iklim.
Miskonsepsi tentang profesi Planner Tata Ruang Berbasis Iklim adalah bahwa tugas mereka hanya sebatas merencanakan tata ruang yang ramah lingkungan, padahal sebenarnya mereka juga harus memperhitungkan dampak iklim jangka panjang dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Ekspektasi terhadap Planner Tata Ruang Berbasis Iklim adalah mereka akan memecahkan semua masalah terkait perubahan iklim dengan cepat, namun realitanya mereka tetap perlu menghadapi keterbatasan sumber daya, politik, dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti arsitek atau insinyur, adalah bahwa Planner Tata Ruang Berbasis Iklim memiliki penekanan khusus pada aspek adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sedangkan profesi lain mungkin lebih berfokus pada aspek desain atau teknis.