Riset kebijakan pertanian melibatkan pengumpulan dan analisis data untuk membantu mengembangkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan sektor pertanian.
Tugas utama meliputi mengidentifikasi masalah, melakukan survei lapangan, serta menganalisis data dan informasi yang diperoleh untuk mendorong perubahan kebijakan yang lebih efektif.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, seperti petani, pemerintah, dan perusahaan pertanian, untuk memahami kebutuhan dan tantangan mereka dalam sektor pertanian.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Riset Kebijakan Pertanian adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang pertanian, mampu menganalisis data dan membuat rekomendasi kebijakan yang tepat, serta memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan para pemangku kepentingan pertanian.
Dalam pekerjaan ini, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan riset yang kuat dan kemampuan analisis yang tajam untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi yang inovatif.
Orang yang tidak cocok untuk pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat atau pengetahuan dalam bidang pertanian dan kebijakan, serta tidak memiliki keterampilan analitis dan kemampuan untuk melakukan riset secara mendalam.
Miskonsepsi tentang riset kebijakan pertanian adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas mengumpulkan data tanpa memberikan dampak nyata dalam kebijakan pertanian yang diambil.
Ekspektasi seringkali menganggap bahwa riset kebijakan pertanian akan memberikan solusi instan untuk semua masalah pertanian, padahal kenyataannya membutuhkan waktu dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli pertanian atau konsultan kebijakan pertanian, adalah bahwa riset kebijakan pertanian lebih berfokus pada analisis data dan pembuatan rekomendasi kebijakan yang berdampak pada sektor pertanian secara keseluruhan.