Seniman instalasi dan performance art adalah individu yang menciptakan karya seni yang berfokus pada pengalaman langsung dan interaksi dengan penonton.
Pekerjaan ini melibatkan merancang dan membuat instalasi seni yang dapat berupa benda-benda fisik, suara, cahaya, atau kombinasi dari semuanya.
Selain itu, seniman ini juga perlu melakukan pertunjukan atau tampilan langsung di depan penonton untuk menyampaikan pesan atau membangkitkan emosi melalui gerakan, suara, atau aksi-aksi fisik.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan seniman instalasi dan performance art adalah seorang yang kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko dalam ekspresi dirinya, serta memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan orang lain.
Seseorang yang memiliki kepekaan estetika tinggi, kemampuan analitis untuk menyampaikan pesan melalui karya seni, dan memiliki ketekunan dalam menyelesaikan proyek-proyek seni, akan cocok dengan pekerjaan seniman instalasi dan performance art.
Jika kamu tidak nyaman dengan eksplorasi kreatif, tidak dapat beradaptasi dengan perubahan, dan tidak suka bekerja di hadapan publik, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seniman instalasi dan performance art.
Miskonsepsi tentang profesi seniman instalasi dan performance art adalah bahwa pekerjaan mereka hanya sekadar menciptakan karya seni yang unik dan eksentrik, tanpa hal yang lebih dalam. Namun, realitasnya adalah seniman ini memiliki konsep yang mendalam dan menggunakan karya mereka untuk mengekspresikan pesan sosial atau politik.
Ekspektasi yang salah tentang seniman instalasi dan performance art adalah bahwa mereka hanya bekerja secara sporadis dan memiliki kebebasan penuh dalam menjalankan pekerjaan mereka. Namun, realitanya adalah mereka juga harus merencanakan dan menyusun proyek dengan matang serta menjalani proses kreatif yang kompleks.
Perbedaan antara seniman instalasi dan performance art dengan profesi seniman visual tradisional adalah metode dan pendekatan dalam menyampaikan karya mereka. Seniman instalasi dan performance art lebih cenderung menggunakan performativitas dan interaksi langsung dengan penonton, sedangkan seniman visual tradisional lebih fokus pada karya yang berdiri sendiri seperti lukisan atau patung.