Sebagai Spare Part Officer alat berat, tugasnya adalah mengelola dan memastikan ketersediaan stok spare part alat berat yang diperlukan.
Tugas utamanya meliputi melakukan perencanaan kebutuhan, melakukan pengadaan, dan menyimpan spare part alat berat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemeliharaan dan pemantauan kualitas serta keberlanjutan stok spare part, serta bekerja sama dengan departemen terkait untuk menjamin ketersediaan spare part yang tepat waktu dan efisien.
Seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang suku cadang alat berat dan mampu melakukan analisis kebutuhan suku cadang yang akurat serta memiliki keterampilan dalam melakukan perawatan dan perbaikan akan cocok dengan pekerjaan Spare Part Officer alat berat.
Dalam pekerjaan ini, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan dalam bekerja dengan sistem inventarisasi yang terorganisir dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan mekanik alat berat dan supplier suku cadang.
Jika kamu adalah seseorang yang kurang tertarik dan memiliki pengetahuan yang minim tentang alat berat, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Spare Part Officer alat berat.
Miskonsepsi tentang profesi Spare Part Officer alat berat adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan pengaturan dan pengiriman suku cadang tanpa tugas-tugas lain. Namun, dalam realita, seorang Spare Part Officer juga harus memiliki pengetahuan teknis tentang alat berat dan mampu memberikan rekomendasi suku cadang yang tepat.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa semua suku cadang pasti tersedia dengan cepat. Namun, kenyataannya, beberapa suku cadang mungkin tidak selalu tersedia dalam waktu yang singkat dan membutuhkan waktu untuk memesan atau mengimpor, yang dapat mempengaruhi waktu perbaikan alat berat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Parts Manager adalah bahwa Spare Part Officer fokus pada pengelolaan dan pengiriman suku cadang dalam skala yang lebih kecil, sambil Parts Manager memiliki tanggung jawab yang lebih luas, termasuk pengelolaan inventaris suku cadang dan perencanaan kebutuhan masa depan.