Pekerjaan sebagai studiwan S2 dalam Studi Tiongkok/Ilmu Budaya Cina melibatkan penelitian dan pengkajian mendalam mengenai sejarah, budaya, bahasa, dan masyarakat Tiongkok.
Tugas utama meliputi mengumpulkan dan menganalisis data, melakukan penelitian lapangan, serta menulis laporan dan makalah ilmiah mengenai topik-topik terkait dengan Studi Tiongkok/Ilmu Budaya Cina.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan rekan studiwan dan profesor dalam diskusi dan seminar untuk memperdalam pemahaman tentang Tiongkok dan berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan di bidang ini.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan ini adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan S2 dalam Studi Tiongkok/Ilmu Budaya Cina, memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah Tiongkok, serta mampu menganalisis dan menginterpretasikan isu-isu yang terkait dengan Tiongkok secara komprehensif.
Jika kamu tidak tertarik dengan budaya Tiongkok, bahasa Mandarin, atau memiliki minat yang lebih spesifik di bidang studi lain, kamu mungkin tidak cocok dengan studiwan S2 dalam Studi Tiongkok/Ilmu Budaya Cina.
Miskonsepsi tentang profesi Studiwan S2 dalam Studi Tiongkok/Ilmu Budaya Cina adalah bahwa mereka hanya akan menjadi penerjemah atau peneliti akademik. Padahal, mereka juga bisa berkembang sebagai konsultan budaya, diplomat, orator, atau pengajar.
Ekspektasi umum adalah bahwa lulusan Studi Tiongkok akan langsung mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi dengan mudah. Namun, kenyataannya persaingan di dunia kerja tetap tinggi dan perlu upaya lebih dalam membangun kualifikasi dan pengalaman profesional.
Perbedaannya dengan profesi yang mirip seperti guru bahasa Tionghoa atau pakar hubungan internasional adalah bahwa Studiwan S2 dalam Studi Tiongkok memiliki pemahaman mendalam tentang budaya, sejarah, dan politik Tiongkok. Mereka juga memiliki kemampuan untuk menganalisis isu-isu yang kompleks terkait dengan Tiongkok dan menerjemahkan bahasa Tionghoa secara akurat.