Pekerjaan sebagai teknisi audio video melibatkan instalasi, perbaikan, dan pemeliharaan peralatan audio dan video.
Tugas utama meliputi menginstal dan mengkonfigurasi sistem audio dan video, memperbaiki kerusakan pada peralatan, serta melakukan perawatan rutin untuk menjaga kualitas suara dan gambar.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemasangan kabel, penyesuaian audio, dan penanganan masalah teknis yang mungkin terjadi dalam pengoperasian peralatan audio dan video.
Seorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang kuat serta mampu memecahkan masalah dengan cepat akan cocok dengan pekerjaan sebagai Teknisi Audio Video.
Selain itu, seorang yang kreatif dan inovatif dalam mencari solusi teknis dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan pelanggan juga sangat diharapkan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu kurang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang teknologi audio video, tidak tertarik dengan perbaikan dan troubleshooting perangkat elektronik, maka kamu mungkin tidak cocok sebagai seorang teknisi audio video.
Miskonsepsi tentang profesi Teknisi Audio Video adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengatur dan mengoperasikan peralatan audio dan video. Padahal, pekerjaan mereka juga mencakup perawatan, perbaikan, dan pemeliharaan peralatan tersebut.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap bahwa Teknisi Audio Video akan bekerja di tempat-tempat terkenal atau di acara-acara besar setiap hari. Realitanya, kebanyakan Teknisi Audio Video bekerja di tempat-tempat kecil seperti gedung pertemuan, ruang konferensi, atau teater lokal.
Perbedaan antara profesi Teknisi Audio Video dengan profesi yang mirip seperti sound engineer atau lighting technician adalah peran dan tanggung jawab mereka. Sound engineer fokus pada desain suara dan teknik rekaman, sedangkan lighting technician bertanggung jawab mengatur dan mengoperasikan pencahayaan panggung. Teknisi Audio Video memiliki tanggung jawab yang lebih luas, meliputi instalasi dan pemeliharaan peralatan audio dan video.