Pekerjaan sebagai teknisi elektrofisiologi melibatkan melakukan pengujian dan analisis aktivitas listrik pada organ-organ tubuh manusia.
Tugas utama termasuk pemasangan sensor elektrode pada kulit pasien, pemantauan aktivitas listrik jantung atau otak menggunakan perangkat khusus, dan mendokumentasikan hasil pengujian.
Selain itu, teknisi elektrofisiologi juga bertanggung jawab untuk menjaga peralatan dan alat pengukuran dalam kondisi yang baik serta memastikan keamanan pasien selama melakukan pengujian.
Teknisi Elektrofisiologi cocok untuk orang yang memiliki pengetahuan yang kuat dalam bidang sistem elektrofisiologi, keterampilan analitis yang baik, dan kemampuan troubleshoot yang tinggi.
Seorang kandidat juga harus memiliki ketahanan mental dan fisik yang baik karena pekerjaan ini membutuhkan kerja di lingkungan yang sering kali stres dan tuntutan kerja yang intens.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang memadai serta tidak ingin bekerja dengan instrumen dan perangkat elektronik, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Teknisi Elektrofisiologi adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memperbaiki alat medis seperti EKG. Nyatanya, tugas mereka melibatkan pemantauan dan analisis aktivitas listrik jantung pasien selama prosedur medis.
Ekspektasi tentang profesi ini sering kali menganggap Teknisi Elektrofisiologi hanya berurusan dengan pasien dewasa. Realitanya, mereka juga dapat bekerja dengan pasien anak-anak dan bayi yang memiliki gangguan jantung.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, Teknisi Medis Elektrofisiologi (EMT), adalah bahwa EMT biasanya berfokus pada transportasi pasien darurat dan memberikan perawatan medis kritis selama keadaan darurat, sedangkan Teknisi Elektrofisiologi bekerja di lingkungan klinis dan fokus pada diagnosis dan perawatan kondisi jantung yang lebih kompleks.