Pekerjaan sebagai teknisi elektrokimia melibatkan penggunaan prinsip-prinsip elektrokimia untuk melakukan percobaan dan pengujian.
Tugas utama meliputi merancang dan membangun sel elektrokimia, menguji dan mengkalibrasi peralatan elektrokimia, serta menganalisis hasil percobaan.
Selain itu, pekerjaan ini juga dapat melibatkan pemeliharaan dan perbaikan peralatan elektrokimia dan bekerja sama dengan tim peneliti atau departemen lain dalam proyek-proyek yang melibatkan elektrokimia.
Seorang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang teknik elektrokimia serta memiliki pengetahuan yang mendalam tentang prinsip-prinsip elektrokimia dan peralatan yang digunakan dalam proses tersebut, akan cocok dengan pekerjaan sebagai Teknisi Elektrokimia.
Kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang baik juga diperlukan dalam pekerjaan ini, sehingga seorang kandidat harus mampu mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mungkin terjadi pada sistem elektrokimia.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang kimia, tidak memiliki keterampilan dalam mengoperasikan peralatan elektrokimia, dan tidak tertarik dalam memecahkan masalah teknis, sangat tidak cocok untuk menjadi seorang teknisi elektrokimia.
Miskonsepsi tentang profesi Teknisi Elektrokimia adalah bahwa mereka hanya menghabiskan waktu di laboratorium dan tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Namun, kenyataannya adalah bahwa mereka sering bekerja dalam tim yang terdiri dari insinyur, ilmuwan, dan teknisi lainnya, serta berkomunikasi dengan klien dan rekan kerja.
Ekspektasi tentang profesi ini adalah bahwa Teknisi Elektrokimia hanya akan melakukan eksperimen dan menghasilkan temuan baru setiap hari. Namun, kenyataannya adalah bahwa pekerjaan sehari-hari melibatkan pemeliharaan peralatan laboratorium, analisis data, membuat laporan, serta menjalankan instruksi dari peneliti atau manajer.
Perbedaan antara profesi Teknisi Elektrokimia dengan profesi yang mirip, seperti Ahli Kimia atau Insinyur Elektrokimia, terletak pada tingkat spesialisasi dan keterlibatan dalam penelitian. Teknisi Elektrokimia biasanya lebih fokus pada aspek praktis dan operasional, sedangkan Ahli Kimia dan Insinyur Elektrokimia cenderung memiliki peran yang lebih luas dalam merancang dan mengembangkan teknologi elektrokimia baru.