Pekerjaan sebagai teknisi instrumentasi agroindustri melibatkan perawatan, perbaikan, dan instalasi peralatan instrumentasi yang digunakan dalam proses produksi di industri pertanian dan pangan.
Tugas utama meliputi pemeliharaan dan kalibrasi perangkat instrumentasi, seperti sensor suhu, tekanan, kelembaban, dan alat ukur lainnya, untuk memastikan akurasi dan kehandalan data yang diperoleh.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan troubleshooting masalah teknis, melakukan pemeliharaan preventif secara berkala, dan mengganti komponen instrumentasi yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Teknisi Instrumentasi Agroindustri adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknik instrumentasi, memiliki ketelitian tinggi dalam melakukan pengukuran dan perbaikan alat-alat instrumen, serta mampu memahami mesin-mesin yang digunakan dalam industri pertanian dan perkebunan.
Kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan dalam tim juga sangat penting untuk menyelesaikan tugas-tugas pemeliharaan dan perbaikan peralatan instrumen.
Jika kamu tidak memiliki keterampilan teknis dalam bidang instrumentasi dan tidak memiliki minat atau pengalaman dalam industri pertanian atau agroindustri, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Teknisi Instrumentasi Agroindustri adalah bahwa pekerjaannya hanya terbatas pada pemeliharaan dan perbaikan alat-alat instrumen. Padahal, mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan monitoring dan pengawasan secara keseluruhan.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka hanya bekerja di industri pertanian. Padahal, Teknisi Instrumentasi Agroindustri juga dapat bekerja di industri proses pangan, farmasi, dan agrokimia.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Teknisi Elektronika atau Teknisi Mesin, adalah bahwa Teknisi Instrumentasi Agroindustri memiliki pengetahuan khusus tentang aplikasi instrumen dalam industri pertanian dan agroindustri secara umum. Mereka juga harus memiliki pemahaman yang baik mengenai prinsip teknik agronomi dan pengetahuan tentang tanaman, hewan, dan proses pengolahan pangan.