Pekerjaan sebagai ahli biomedis hewan di industri farmasi melibatkan penelitian dan pengembangan obat-obatan yang aman dan efektif untuk hewan.
Tugas utama meliputi studi dan pengujian obat-obatan baru, evaluasi keamanan dan efikasi produk, serta pengawasan terhadap peraturan farmasi yang berlaku.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim ilmiah lainnya, seperti dokter hewan, ahli statistik, dan peneliti lainnya, untuk menganalisis data dan mengembangkan strategi pengembangan obat hewan.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai ahli biomedis hewan di industri farmasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu biomedis hewan dan pengalaman dalam industri farmasi.
Selain itu, individu ini juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat, mampu bekerja dengan data dan statistik yang kompleks, serta memiliki kecakapan dalam melakukan penelitian dan eksperimen.
Orang yang tidak cocok untuk menjadi ahli biomedis hewan di industri farmasi adalah mereka yang tidak memiliki minat dan pengetahuan yang cukup tentang ilmu biologi, kurang teliti dalam mengamati dan menganalisis data, serta tidak memiliki keterampilan untuk bekerja dengan hewan dan mengikuti protokol keamanan.
Miskonsepsi tentang profesi ahli biomedis hewan di industri farmasi adalah bahwa mereka hanya bertugas mengobati hewan. Padahal, pekerjaan mereka lebih fokus pada pengembangan dan uji coba obat atau vaksin untuk hewan.
Ekspektasi umum adalah bahwa ahli biomedis hewan akan bekerja langsung dengan hewan setiap hari. Namun, realitanya mereka juga menghabiskan banyak waktu di laboratorium untuk melakukan penelitian dan analisis data.
Perbedaan dengan profesi lain seperti dokter hewan adalah ahli biomedis hewan di industri farmasi lebih fokus pada penelitian dan pengembangan produk farmasi khusus untuk hewan. Sementara dokter hewan lebih berfokus pada perawatan dan pengobatan langsung terhadap hewan.