Pekerjaan sebagai ahli geologi sedimen melibatkan studi dan analisis terhadap endapan sedimen yang ada di bumi.
Tugas utama meliputi pengumpulan contoh dan data sedimen, pengamatan mikroskopis, serta penelitian laboratorium untuk memahami sifat fisik dan kimia dari sedimen.
Selain itu, ahli geologi sedimen juga bertanggung jawab dalam menafsirkan sejarah geologi berdasarkan lapisan-lapisan sedimen yang ada, serta mengidentifikasi potensi sumber daya alam dan bahaya geologi yang terkait dengan endapan sedimen tersebut.
Seorang ahli geologi sedimen yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pembentukan, sifat, dan distribusi sedimen di dalam batuan serta memiliki keterampilan analisis yang tinggi dalam menginterpretasi rekaman geologi.
Dalam pekerjaannya, seorang ahli geologi sedimen juga harus memiliki kemampuan observasi yang tajam, mampu bekerja lapangan dengan baik, dan memiliki ketelitian yang tinggi dalam pengambilan dan analisis sampel sedimen.
Seseorang yang tidak memiliki minat dalam bidang geologi, tidak tertarik pada pembelajaran dan pengamatan batuan, serta tidak antusias dalam melakukan penelitian dan analisis geologi, tidak cocok untuk menjadi ahli geologi sedimen.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Geologi Sedimen adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan pengamatan batuan di laboratorium, padahal sebenarnya mereka juga aktif melakukan penelitian di lapangan.
Ekspektasi umum terhadap Ahli Geologi Sedimen adalah mereka akan menemukan fosil-fosil besar dan langka setiap saat, namun kenyataannya penemuan semacam itu bisa sangat langka dan membutuhkan waktu yang lama.
Perbedaan mendasar antara profesi Ahli Geologi Sedimen dan Ahli Paleontologi adalah bahwa Ahli Geologi Sedimen fokus pada studi tentang batuan dan sedimen di mana fosil ditemukan, sedangkan Ahli Paleontologi lebih fokus pada penelitian dan pemahaman tentang fosil itu sendiri.