Sebagai ahli hukum terorisme, tugas utama adalah menganalisis, memahami, dan menginterpretasikan undang-undang terkait terorisme.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan riset untuk memahami perkembangan terkini dalam bidang terorisme dan kebijakan pencegahannya.
Pekerjaan ini juga melibatkan memberikan nasihat hukum kepada pemerintah, lembaga penegak hukum, dan organisasi terkait dalam menghadapi ancaman terorisme serta melindungi masyarakat secara hukum.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Hukum Terorisme adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang sistem hukum dan keamanan, memiliki kemampuan analisis yang tajam, serta mampu bekerja dengan teliti dan cermat.
Dalam pekerjaan ini, seorang ahli hukum terorisme juga harus memiliki integritas yang tinggi serta kemampuan komunikasi yang baik dalam berinteraksi dengan berbagai pihak terkait.
Jika kamu tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum pidana, kurang memiliki kemampuan analisis yang kuat, serta tidak memiliki ketahanan emosional yang tinggi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ahli hukum terorisme.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Hukum Terorisme adalah bahwa mereka bekerja secara aktif dalam merencanakan atau melaksanakan tindakan terorisme, padahal sebenarnya tugas mereka adalah melawan terorisme dengan menggunakan hukum dan proses hukum.
Ekspektasi terhadap Ahli Hukum Terorisme seringkali berlebihan, dengan harapan bahwa mereka dapat mencegah semua tindakan terorisme, padahal kenyataannya mereka bekerja dalam batasan hukum yang ada untuk menangani kasus terorisme yang sudah terjadi.
Perbedaan yang signifikan antara Ahli Hukum Terorisme dan profesi kepolisian adalah bahwa Ahli Hukum Terorisme fokus pada analisis hukum untuk menuntut para teroris, sedangkan kepolisian bertugas dalam penegakan hukum dan tindakan langsung dalam penangkapan dan pencegahan tindakan terorisme.