Pekerjaan sebagai ahli imunologi autoimun melibatkan penelitian dan pemahaman tentang penyakit-penyakit autoimun.
Tugas utama meliputi melakukan analisis dan penelitian mengenai mekanisme kerja sistem imun dalam penyakit autoimun.
Selain itu, ahli imunologi autoimun juga bertanggung jawab dalam merancang dan mengembangkan terapi yang dapat meredakan gejala dan mencegah kekambuhan penyakit autoimun.
Seorang ahli imunologi autoimun harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai sistem kekebalan tubuh dan penyakit autoimun, serta kemampuan analisis yang baik dan berorientasi pada rincian.
Selain itu, seorang ahli imunologi autoimun juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan pasien dan rekan kerja dalam lingkungan yang beragam.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat atau pengetahuan tentang imunologi, tidak memiliki kemampuan analitis yang kuat, dan tidak mampu bekerja dengan ketelitian dan akurasi dalam melakukan penelitian.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Imunologi Autoimun adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan pasien yang memiliki penyakit autoimun tertentu, padahal faktanya mereka bertanggung jawab untuk memahami sistem kekebalan tubuh manusia secara menyeluruh.
Ekspektasi masyarakat terhadap Ahli Imunologi Autoimun mungkin adalah mereka memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa, padahal sebenarnya mereka adalah ahli dalam mendalami dan merawat pasien dengan penyakit autoimun.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti dokter spesialis penyakit dalam, adalah bahwa Ahli Imunologi Autoimun memfokuskan perhatian mereka pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem imun tubuh dan respon autoimun, sedangkan dokter spesialis penyakit dalam memiliki cakupan yang lebih luas dalam mempelajari berbagai penyakit dalam.