Pekerjaan sebagai ahli kebijakan Asia Timur melibatkan analisis kebijakan politik, ekonomi, dan sosial di negara-negara Asia Timur.
Tugas utamanya adalah mengumpulkan data, melakukan penelitian, dan membuat laporan tentang perkembangan dan tren di negara-negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan menghadiri seminar, konferensi, dan pertemuan dengan pemangku kepentingan, seperti pemerintah, organisasi internasional, dan perusahaan, untuk berdiskusi dan memperoleh wawasan tentang tren dan isu terkini di Asia Timur.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli kebijakan Asia Timur adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang politik, ekonomi, dan budaya di wilayah Asia Timur, serta kemampuan analitis yang kuat dan kepekaan terhadap perubahan sosial dan politik di wilayah tersebut.
Kemampuan bahasa yang kuat dalam bahasa-bahasa yang umum digunakan di wilayah Asia Timur, seperti Mandarin, Jepang, atau Korea, juga akan menjadi nilai tambah dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang politik dan ekonomi di Asia Timur, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli kebijakan Asia Timur.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli kebijakan Asia Timur adalah bahwa mereka diharapkan memiliki pengetahuan menyeluruh tentang semua negara di wilayah tersebut. Namun, realitanya adalah Ahli kebijakan Asia Timur fokus pada negara-negara tertentu dalam wilayah tersebut dan tidak mungkin untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang setiap negara.
Sebuah ekspektasi yang salah tentang Ahli kebijakan Asia Timur adalah bahwa mereka akan dapat mengatasi semua permasalahan politik dan sosial di wilayah tersebut. Namun, realitanya adalah Ahli kebijakan Asia Timur bekerja dalam kerangka kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak memiliki otoritas langsung untuk mengatasi semua permasalahan tersebut.
Salah satu perbedaan antara profesi Ahli kebijakan Asia Timur dengan profesi yang mirip, misalnya diplomat, adalah bahwa Ahli kebijakan Asia Timur lebih berfokus pada analisis kebijakan dan memberikan saran kepada pemerintah, sementara diplomat lebih berfokus pada menjaga hubungan diplomatik antara negara-negara.