Pekerjaan sebagai ahli kebijakan keberlanjutan melibatkan analisis, penelitian, dan pengembangan kebijakan untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Tugas utamanya termasuk mengumpulkan data, melakukan evaluasi dampak, dan memberikan rekomendasi kebijakan yang berkelanjutan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan pihak terkait, seperti perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, untuk mencapai kesepakatan dan implementasi kebijakan yang berkelanjutan.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai ahli kebijakan keberlanjutan adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang berkaitan dengan keberlanjutan.
Mereka juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat, mampu melakukan riset yang mendalam, serta memiliki kemampuan berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain untuk membuat kebijakan yang berkelanjutan.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam masalah lingkungan dan tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang kebijakan keberlanjutan, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli kebijakan keberlanjutan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan saran dan rekomendasi, padahal mereka juga terlibat dalam merancang serta mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan.
Ekspektasi terhadap Ahli kebijakan keberlanjutan seringkali menganggap mereka mampu menciptakan perubahan besar dalam waktu singkat, padahal implementasi kebijakan berkelanjutan membutuhkan kerjasama dan konsistensi dalam jangka panjang.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti konsultan keberlanjutan adalah bahwa Ahli kebijakan keberlanjutan lebih fokus pada perumusan kebijakan dan aspek strategis, sedangkan konsultan lebih berkonsentrasi pada aspek teknis dan implementasi praktis untuk meningkatkan keberlanjutan perusahaan.