Sebagai ahli kebijakan perpustakaan, tugas utama meliputi analisis dan penelitian kebijakan perpustakaan, untuk memastikan keberlanjutan dan pembaruan sistem perpustakaan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan dan pelaksanaan program-program perpustakaan yang efektif, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan.
Kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum, juga menjadi bagian penting dalam pekerjaan ini untuk mencapai tujuan kebijakan perpustakaan yang optimal.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Kebijakan Perpustakaan adalah individu yang memiliki pengetahuan yang luas tentang perpustakaan dan kebijakan-kebijakan terkait, serta memiliki kemampuan analitis yang baik dalam menganalisis data dan merumuskan kebijakan yang efektif.
Dalam posisi ini, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dan dapat bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.
Jika kamu tidak tertarik dengan literatur, tidak memiliki minat pada kegiatan baca buku, dan tidak ingin terlibat dalam pengelolaan informasi, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli kebijakan perpustakaan.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Kebijakan Perpustakaan adalah bahwa mereka hanya mengatur dan menyusun buku di perpustakaan. Padahal, pekerjaan sebenarnya melibatkan analisis kebutuhan masyarakat, pengembangan program pendidikan, serta manajemen koleksi dan layanan informasi.
Ekspektasi banyak orang terhadap Ahli Kebijakan Perpustakaan adalah mereka hanya fokus pada pekerjaan di dalam perpustakaan. Namun, realitanya, mereka juga terlibat dalam kegiatan advokasi untuk meningkatkan akses terhadap informasi dan membantu pengembangan kebijakan perpustakaan di tingkat lokal, nasional, dan bahkan internasional.
Perbedaan dengan profesi yang mirip adalah Ahli Kebijakan Perpustakaan lebih berfokus pada aspek manajerial, analisis kebijakan, dan pengembangan program pendidikan, sedangkan Pustakawan lebih terlibat dalam pengelolaan koleksi, memberikan pelayanan layanan informasi, dan membantu pengguna dalam mencari informasi.