Ahli Kebijakan Sains Dan Teknologi

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai Ahli Kebijakan Sains dan Teknologi melibatkan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan terkait pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tugas utama mencakup analisis kebijakan, penyusunan rekomendasi, serta pemantauan dan evaluasi kebijakan yang telah berlaku.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti institusi akademik, industri, dan pemerintah, untuk merumuskan kebijakan yang dapat mendukung kemajuan sains dan teknologi di Indonesia.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli kebijakan sains dan teknologi?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Kebijakan Sains dan Teknologi adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang sains dan teknologi, memiliki keterampilan analitis yang kuat, dan mampu menyusun kebijakan yang berdasarkan pada data dan informasi yang akurat.

Dalam pekerjaan ini, seseorang juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti para ilmuwan, ahli teknologi, dan pemerintah, untuk menciptakan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan terkini di bidang sains dan teknologi.

Jika kamu tidak memiliki minat dan pemahaman yang cukup dalam sains dan teknologi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ahli kebijakan sains dan teknologi.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Ahli Kebijakan Sains dan Teknologi adalah bahwa mereka hanya menghabiskan waktu di laboratorium melakukan penelitian ilmiah, padahal sebenarnya mereka juga bekerja dalam tim untuk menyusun kebijakan inovatif berdasarkan hasil penelitian mereka.

Ekspektasi yang salah adalah bahwa Ahli Kebijakan Sains dan Teknologi hanya berurusan dengan hal-hal teknis dan tidak perlu memiliki keterampilan komunikasi atau pemahaman yang luas tentang isu-isu sosial dan politik. Nyatanya, mereka perlu memiliki pemahaman yang holistik tentang aspek ilmiah, sosial, dan politik untuk mengembangkan kebijakan yang efektif.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ilmuwan dan insinyur, adalah bahwa Ahli Kebijakan Sains dan Teknologi lebih fokus pada penghubungan antara sains, teknologi, dan kebijakan publik. Mereka menggunakan pengetahuan ilmiah mereka untuk membantu mengarahkan kebijakan yang berdampak pada masyarakat dan lingkungan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Komputer
Teknik Industri
Matematika
Statistik
Fisika
Biologi
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Mesin
Teknik Kimia

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Kemenristekbrin (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi)
Telkom Indonesia
PT PLN (Persero)
PT Pertamina (Persero)
XL Axiata
PT Bank Mandiri (Persero)
PT Indosat Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk