Pekerjaan sebagai Ahli Kebijakan Spasial melibatkan pengembangan dan implementasi kebijakan terkait pengelolaan dan penggunaan ruang secara efisien.
Tugas utama meliputi analisis data spasial, penentuan strategi pengembangan wilayah, dan pembuatan kebijakan-kebijakan terkait penggunaan lahan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan stakeholder terkait, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk mencapai tujuan kebijakan pengelolaan ruang yang berkelanjutan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Kebijakan Spasial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang pemetaan dan analisis spasial, serta memiliki kemampuan untuk membuat kebijakan yang efektif berdasarkan data spasial yang relevan.
Mereka juga perlu memiliki keterampilan analisis yang kuat, kemampuan problem solving, dan kepekaan terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan untuk berhasil dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak tertarik dengan lingkungan luar angkasa, tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu kebumian dan astronomi, serta tidak memiliki kemampuan analitis yang baik, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Kebijakan Spasial adalah bahwa mereka hanya akan bekerja di laboratorium atau ruang kendali misi, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam analisis kebijakan, pengembangan strategi, dan kerjasama internasional.
Banyak yang mengharapkan bahwa seorang Ahli Kebijakan Spasial akan langsung terlibat dalam misi luar angkasa atau menemukan penemuan baru di angkasa, padahal tugas utama mereka adalah merumuskan dan menyusun kebijakan yang berhubungan dengan bidang antariksa.
Perbedaan dengan profesi terkait seperti Ilmuwan Antariksa adalah bahwa Ahli Kebijakan Spasial berfokus pada kebijakan dan pengelolaan strategis, sedangkan Ilmuwan Antariksa lebih berfokus pada penelitian dan eksplorasi fisik di luar angkasa.