Ahli Kesehatan Seksual Dan Reproduksi

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli kesehatan seksual dan reproduksi melibatkan memberikan layanan kesehatan kepada individu terkait masalah seksual dan reproduksi.

Tugas utamanya termasuk memberikan konseling tentang kontrasepsi, melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi, menyediakan layanan pengobatan, dan memberikan informasi edukatif terkait kesehatan seksual.

Selain itu, ahli kesehatan seksual dan reproduksi juga berperan sebagai pendidik masyarakat, dengan cara memberikan penyuluhan kepada publik tentang pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi yang baik.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli Kesehatan Seksual dan Reproduksi?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Kesehatan Seksual dan Reproduksi adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang kesehatan reproduksi, memiliki empati dan sensitivitas tinggi dalam memberikan layanan kepada pasien, serta memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam memberikan edukasi dan konseling.

Dalam pekerjaan ini, seorang ahli kesehatan seksual dan reproduksi juga perlu memiliki kemampuan analisis yang baik dan mampu bekerja dengan beragam kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi.

Jika kamu tidak nyaman berbicara tentang masalah seksual dan reproduksi, atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang ini, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Salah satu miskonsepsi tentang profesi Ahli Kesehatan Seksual dan Reproduksi adalah bahwa pekerjaan mereka hanya berfokus pada memberikan pengobatan atau solusi langsung terkait masalah seksual dan reproduksi, padahal sebenarnya mereka juga berperan penting dalam memberikan edukasi dan advokasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi.

Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan individu yang memiliki masalah kesehatan seksual atau reproduksi yang sudah parah, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam melakukan pencegahan dan pendampingan sejak dini untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi individu.

Perbedaan antara profesi Ahli Kesehatan Seksual dan Reproduksi dan profesi yang mirip, seperti dokter kandungan atau ahli ginekologi, terletak pada fokus pekerjaan. Ahli Kesehatan Seksual dan Reproduksi lebih berfokus pada edukasi, pencegahan, dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi secara menyeluruh, sementara dokter kandungan cenderung lebih fokus pada pemeriksaan medis dan pengobatan masalah lebih spesifik terkait reproduksi.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kedokteran
Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
Psikologi
Penyuluhan Kesehatan
Ilmu Gizi
Farmasi
Biologi atau Mikrobiologi
Sosiologi
Antropologi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Klinik Kebidanan dan Kandungan
Rumah Sakit Umum
Klinik Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Pusat Kesehatan Masyarakat
Lembaga Penelitian Kesehatan
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Pusat Layanan Keluarga Berencana
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Perusahaan Farmasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan