Pekerjaan di bidang ahli kultur jaringan hewan melibatkan penelitian dan pengembangan teknik kultur jaringan hewan.
Tugas utama meliputi isolasi, perawatan, dan perkembangbiakan sel hewan serta pemeliharaan kondisi optimal untuk pertumbuhan jaringan.
Selain itu, ahli kultur jaringan hewan juga bertanggung jawab dalam melakukan analisis dan eksperimen terkait dengan penggunaan teknologi kultur jaringan dalam bidang kedokteran, farmasi, dan riset lainnya.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai ahli kultur jaringan hewan adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang biologi, khususnya dalam kultur jaringan hewan. Mereka harus teliti, cermat, dan mampu bekerja dengan presisi yang tinggi dalam melakukan proses kultur jaringan hewan.
Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang biologi, kurang memiliki keterampilan teknis dalam melakukan prosedur laboratorium, dan tidak memiliki ketelitian yang tinggi dalam mengamati dan mencatat hasil eksperimen.
Miskonsepsi tentang profesi ahli kultur jaringan hewan adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, padahal sebenarnya mereka juga bekerja dengan hewan-hewan lainnya seperti tikus, kelinci, dan bahkan primata.
Ekspektasi terhadap ahli kultur jaringan hewan adalah mereka bekerja dengan metode yang sempurna dan mampu menciptakan organisme baru, tetapi realitanya adalah mereka melakukan percobaan dan penelitian yang berkelanjutan untuk mengembangkan teknik dan menemukan solusi dalam kultur jaringan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli kultur jaringan tumbuhan, adalah bahwa ahli kultur jaringan hewan lebih fokus pada pemeliharaan dan pengembangan jaringan hewan untuk tujuan penelitian, sementara ahli kultur jaringan tumbuhan bekerja dengan tanaman dan tumbuhan untuk tujuan produksi dan perbaikan varietas.