Pekerjaan di bidang ahli manajemen rantaian pasokan migas melibatkan pengelolaan dan koordinasi seluruh proses aliran dan distribusi minyak, gas, dan produk-produk lainnya dalam industri migas.
Tugas utama meliputi perencanaan, pengawasan, dan pemantauan seluruh aktivitas rantaian pasokan, mulai dari proses eksplorasi dan produksi hingga sampai pada konsumen akhir.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan evaluasi terhadap kinerja rantaian pasokan, serta penyusunan strategi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri migas.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Ahli Manajemen Rantai Pasokan Migas adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mendalam di industri migas serta mampu menganalisis dan mengoptimalkan proses rantai pasokan yang kompleks dalam lingkungan ini.
Dalam posisi ini, keahlian dalam merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan transportasi, penyimpanan, dan distribusi bahan bakar dan produk minyak sangat penting, sehingga seorang kandidat yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu bekerja secara tim juga akan sangat cocok dengan pekerjaan ini.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang industri minyak dan gas, serta kurang memiliki kemampuan dalam mengelola rantai pasokan secara efektif.
Ekspektasi miskonsepsi tentang menjadi ahli manajemen rantaian pasokan migas adalah bahwa pekerjaannya hanya terbatas pada mencatat dan mengatur inventaris barang. Namun, kenyataannya, mereka juga bertanggung jawab untuk mengantisipasi dan mengelola risiko, merencanakan strategi pengadaan, serta menjaga kualitas dan keandalan pasokan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli logistik atau ahli pengadaan, adalah bahwa ahli manajemen rantaian pasokan migas memiliki pemahaman khusus tentang industri perminyakan, gas, dan petrokimia. Mereka harus memahami kompleksitas dan regulasi yang terlibat dalam rantai pasokan di sektor ini, dan juga harus dapat mengkoordinasikan dengan berbagai pihak terkait seperti produsen, transportasi, dan pemroses bahan bakar.
Salah satu miskonsepsi lainnya adalah bahwa menjadi ahli manajemen rantaian pasokan migas hanya berarti bekerja di lapangan minyak atau fasilitas pengolahan. Namun, sebenarnya, pekerjaan mereka melibatkan analisis data, pemodelan, dan penggunaan teknologi informasi untuk mengoptimalkan rantai pasokan secara keseluruhan, mulai dari ekplorasi hingga pengiriman ke pelanggan akhir.