Pekerjaan sebagai ahli museum komunitas melibatkan pengumpulan, pelestarian, dan penelitian koleksi dan artefak sejarah dan budaya dalam lingkungan masyarakat.
Tugas utama meliputi melakukan riset, wawancara, dan survei lapangan untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan benda-benda bersejarah yang memiliki nilai kearifan lokal.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan masyarakat setempat untuk membangun kesadaran dan menumbuhkan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka.
Seorang ahli museum komunitas harus memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai jenis orang, memahami sejarah budaya lokal, dan memiliki kreativitas untuk merancang eksibisi yang menarik dan informatif.
Selain itu, seorang ahli museum komunitas juga harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami dan memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.
Jika kamu tidak tertarik dengan seni dan budaya, kurang memiliki pengetahuan sejarah, serta kurang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dengan masyarakat, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi ahli museum komunitas.
Ekspektasi: Ahli museum komunitas hanya mengurusi pameran dan koleksi museum secara tradisional. Realita: Ahli museum komunitas juga bekerja dalam pengorganisasian acara komunitas, riset lokal, dan menghubungkan museum dengan masyarakat sekitar.
Ahli museum komunitas berbeda dengan kurator museum, yang biasanya lebih fokus pada penelitian dan pengorganisasian koleksi. Ahli museum komunitas lebih bertanggung jawab dalam menciptakan program-partisipatif dan menjalin hubungan dengan masyarakat.
Salah satu miskonsepsi tentang ahli museum komunitas adalah bahwa pekerjaan mereka hanya terbatas pada wilayah geografis tertentu. Padahal, mereka juga dapat bekerja di tingkat nasional atau bahkan internasional untuk menghubungkan berbagai komunitas dan museum di berbagai daerah.