Pekerjaan ini berkaitan dengan mempromosikan dan memasarkan produk hortikultura kepada calon konsumen.
Tugas utama meliputi pengembangan strategi pemasaran, pembuatan materi promosi, dan mengelola media sosial serta website perusahaan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan petani dan distributor untuk memastikan ketersediaan produk yang memadai dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Individu yang cocok untuk pekerjaan Ahli Pemasaran Produk Hortikultura adalah mereka yang memiliki pengetahuan mendalam tentang produk hortikultura, memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam menjual produk, dan dapat beradaptasi dengan perubahan pasar yang dinamis.
Selain itu, orang yang cocok untuk pekerjaan tersebut juga harus memiliki kreativitas dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif serta memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengarahkan tim dalam mencapai target penjualan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah seseorang yang tidak memiliki minat atau pengetahuan tentang tanaman dan tidak memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk hortikultura kepada konsumen.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Pemasaran Produk Hortikultura adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas menjual tanaman hias, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam pengembangan strategi pemasaran, riset pasar, dan analisis kompetitor.
Ekspektasi miring tentang profesi ini adalah mengira Ahli Pemasaran Produk Hortikultura hanya bekerja di kebun atau bercocok tanam, padahal mereka juga berperan dalam melakukan promosi, branding, dan mengelola penjualan secara efisien.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti florist atau tukang kebun, adalah bahwa Ahli Pemasaran Produk Hortikultura lebih berfokus pada aspek pemasaran dan bisnis, sedangkan florist atau tukang kebun cenderung lebih berfokus pada kegiatan praktis, seperti merawat tanaman dan menyusun rangkaian bunga.