Ahli restorasi habitat bertanggung jawab untuk mengembalikan dan menjaga keseimbangan ekosistem yang rusak atau terancam.
Pekerjaan ini meliputi identifikasi masalah, perencanaan dan pelaksanaan tindakan restorasi, serta pemantauan dan evaluasi hasilnya.
Ahli restorasi habitat juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Orang yang cocok untuk pekerjaan ahli restorasi habitat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang ekosistem, memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi dan memahami masalah lingkungan, dan memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan proyek restorasi habitat yang efektif.
Seorang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini mungkin adalah orang yang tidak memiliki keahlian dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah ekosistem, tidak memiliki ketekunan dalam melakukan pengawasan dan pemulihan habitat, serta tidak memiliki minat dalam pekerjaan lapangan yang membutuhkan fisik yang kuat.
Ekspektasi tentang profesi ahli restorasi habitat adalah mereka akan menghabiskan waktu di lapangan, berinteraksi dengan flora dan fauna, serta melihat langsung perubahan positif dalam lingkungan. Namun, realita yang sebenarnya adalah mereka juga harus melakukan pekerjaan administratif, mengumpulkan data, dan melakukan analisis yang rumit.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli konservasi alam, adalah bahwa ahli restorasi habitat fokus pada pemulihan ekosistem yang rusak atau terdegradasi. Sementara itu, ahli konservasi alam lebih berfokus pada perlindungan dan pemeliharaan ekosistem yang masih utuh agar tetap lestari.
Miskonsepsi tentang profesi ini adalah bahwa ahli restorasi habitat hanya perlu melakukan penanaman pohon dan replantasi tanaman lainnya. Padahal, pekerjaan mereka melibatkan pemahaman yang mendalam tentang ekologi, spesies lokal, pemilihan habitat yang tepat, dan pengelolaan air.