Pekerjaan sebagai ahli terapi okupasi saraf melibatkan pemulihan dan pembantu pasien yang mengalami gangguan fisik atau saraf.
Tugas utamanya adalah melakukan evaluasi dan merancang program rehabilitasi yang khusus sesuai dengan kebutuhan setiap pasien agar dapat memperbaiki kemampuan keseimbangan, motorik, dan penggunaan anggota tubuh.
Selain itu, ahli terapi okupasi saraf juga bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang holistik dan membantu pasien agar dapat melakukan aktivitas harian dengan lebih mandiri.
Seorang ahli terapi okupasi saraf yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sistem saraf manusia serta keahlian dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi terapi yang efektif.
Mereka juga harus memiliki empati, kesabaran, dan kemampuan dalam membantu pasien mengatasi tantangan fisik dan kognitif yang mereka hadapi.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan dalam bidang saraf atau keterampilan terapi, maka kamu tidak cocok untuk menjadi seorang ahli terapi okupasi saraf.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Terapi Okupasi Saraf adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan pasien yang menderita gangguan saraf saja. Padahal, mereka juga dapat membantu individu dengan masalah motorik, sensorik, dan keterampilan sehari-hari lainnya.
Ekspektasi masyarakat terhadap Ahli Terapi Okupasi Saraf sering kali berlebihan, mengharapkan mereka dapat melakukan penyembuhan langsung terhadap penyakit atau cedera saraf tertentu. Namun, realitasnya adalah bahwa peran mereka lebih fokus pada membantu pasien mengembangkan kemandirian dan mengatasi hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Perbedaan utama antara Ahli Terapi Okupasi Saraf dan profesi serupa, seperti Fisioterapis, terletak pada pendekatan yang digunakan. Ahli Terapi Okupasi Saraf lebih berfokus pada fungsi dan kemandirian individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sementara Fisioterapis lebih berfokus pada pemulihan dan perbaikan fungsi fisik.