Analis Kebijakan Sumber Daya Alam

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai analis kebijakan sumber daya alam melibatkan analisis dan penelitian terhadap kebijakan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam, seperti pertambangan, hutan, atau energi.

Tugas utamanya adalah untuk mengkaji dampak kebijakan yang ada, memberikan rekomendasi perbaikan, serta menyusun strategi untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat sipil, dan perusahaan, untuk mencapai tujuan kebijakan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Analis kebijakan sumber daya alam?

Seorang yang cocok untuk tipe pekerjaan Analis kebijakan sumber daya alam adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang masalah lingkungan dan sumber daya alam, serta kemampuan analisis yang kuat dalam mengidentifikasi solusi dan implikasi kebijakan.

Dalam pekerjaan ini, orang tersebut juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebijakan dan lingkungan kerja yang dinamis.

Jika kamu tidak tertarik dengan isu-isu lingkungan, cenderung tidak analitis, dan kurang memiliki pemahaman mendalam tentang bidang sumber daya alam, kamu kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang analis kebijakan sumber daya alam adalah bahwa mereka hanya melakukan analisis data tanpa terlibat dalam pengambilan keputusan. Namun, kenyataannya, analis ini bertanggung jawab dalam memberikan rekomendasi kebijakan yang faktual dan berdasarkan analisis mendalam.

Ekspektasi tentang analis kebijakan sumber daya alam sering kali adalah memiliki akses langsung ke keputusan dan pengaruh yang besar dalam perencanaan kebijakan. Namun, realitanya, mereka mungkin bekerja sebagai bagian dari tim yang memberikan masukan dan rekomendasi kepada para pengambil keputusan.

Perbedaan dengan profesi serupa seperti konsultan kebijakan sumber daya alam adalah bahwa analis kebijakan lebih fokus pada analisis data dan menyusun laporan kebijakan, sedangkan konsultan kebijakan lebih berfokus pada memberikan saran dan solusi praktis kepada klien mereka.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kebijakan Sumber Daya Alam
Ilmu Lingkungan
Ekonomi Sumber Daya Alam
Biologi
Geologi
Kehutanan
Agribisnis
Konservasi Sumber Daya Alam
Geografi
Perencanaan Wilayah dan Kota.

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Pertamina (Persero)
PT Freeport Indonesia
PT Chevron Pacific Indonesia
PT Vale Indonesia
PT Adaro Energy Tbk
PT Bukit Asam Tbk
PT Kaltim Prima Coal
PT Indika Energy Tbk
PT Aneka Tambang Tbk
PT Barito Pacific Tbk