Pekerjaan sebagai pekerja sosial Islam yang spesialis dalam masalah keluarga melibatkan memberikan dukungan dan bimbingan kepada individu dan keluarga yang mengalami masalah sosial.
Tugas utama meliputi melakukan evaluasi dan intervensi untuk membantu individu dan keluarga mengatasi masalah seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, atau masalah dalam pengasuhan anak.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan lembaga atau organisasi lain untuk memberikan pelayanan yang komprehensif kepada individu dan keluarga yang membutuhkan.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan ini adalah seseorang yang mempunyai pemahaman yang dalam tentang prinsip-prinsip Islam, memiliki kepekaan sosial yang tinggi, serta mampu memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada individu dan keluarga yang sedang mengalami masalah.
Kemampuan dalam memberikan konseling dan memfasilitasi diskusi kelompok juga sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki empati yang tinggi dan kesabaran untuk membantu keluarga yang mengalami kesulitan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi pekerja sosial Islam yang spesialis dalam masalah keluarga adalah bahwa mereka hanya membahas masalah-masalah spiritual dan agama saja, padahal mereka juga mendukung keluarga dalam hal-hal praktis dan sosial.
Ekspektasi terhadap profesi ini sering kali lebih tinggi daripada kenyataannya. Masyarakat mungkin mengharapkan pekerja sosial Islam akan memiliki solusi instan dan sempurna untuk semua masalah keluarga, padahal mereka juga memiliki keterbatasan dan proses yang beragam.
Terdapat perbedaan antara pekerja sosial Islam yang spesialis dalam masalah keluarga dengan profesi seperti konselor keluarga atau imam. Pekerja sosial Islam lebih menekankan pada aspek sosial dan praktis dalam mendukung keluarga, sementara konselor keluarga berfokus pada terapi dan penyelesaian masalah keluarga secara individu, dan imam lebih bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan arahan agama kepada komunitas mereka.