Pekerjaan sebagai analis risiko kejahatan mencakup analisis dan evaluasi risiko kejahatan dalam suatu organisasi atau lingkungan.
Tugas utamanya meliputi mengumpulkan dan menganalisis data kejahatan, menentukan potensi kerentanan dan ancaman kejahatan, serta mengembangkan strategi dan tindakan pencegahan.
Selain itu, analis risiko kejahatan juga harus dapat memberikan rekomendasi untuk meminimalkan risiko kejahatan dan meningkatkan keamanan dalam organisasi atau lingkungan yang sedang dianalisis.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Analis Risiko Kejahatan adalah seorang yang analitis, memiliki pemahaman mendalam tentang hukum dan peraturan terkait kejahatan, serta kemampuan dalam menganalisis data dan mengambil keputusan berdasarkan temuan yang ditemukan.
Dalam pekerjaan ini, seorang analis risiko kejahatan juga harus memiliki kepribadian yang teliti, dapat bekerja secara mandiri, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berkoordinasi dengan pihak terkait dalam menangani kasus kejahatan.
Orang yang kurang analitis dan tidak dapat mengambil keputusan objektif mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai analis risiko kejahatan.
Miskonsepsi tentang profesi analis risiko kejahatan adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan pengumpulan data dan analisis yang tidak begitu penting. Padahal, dalam realita, analis risiko kejahatan memiliki peran krusial dalam mencegah kejahatan dan melindungi masyarakat.
Ekspektasi yang salah tentang analis risiko kejahatan adalah bahwa mereka secara langsung berada di garis depan dalam menangani kejahatan. Namun, sebenarnya, tugas mereka lebih berfokus pada analisis data dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko kejahatan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti detektif atau penyidik, adalah bahwa analis risiko kejahatan lebih berfokus pada aspek pencegahan dan mitigasi risiko kejahatan untuk mengurangi dampaknya. Sementara detektif atau penyidik lebih berperan dalam menyelidiki dan menangkap pelaku kejahatan yang sudah terjadi.