Analis Skrip

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai analis skrip melibatkan analisis dan evaluasi skrip naskah untuk keperluan produksi film, televisi, atau teater.

Tugas utama meliputi membaca skrip, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam cerita, karakter, dan struktur narasi, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan sutradara, produser, dan tim kreatif lainnya untuk mengembangkan konsep cerita yang kuat dan menarik bagi penonton.

Apa saya cocok bekerja sebagai Analis Skrip?

Seorang analis skrip yang cocok adalah orang yang memiliki keahlian dalam memahami dan menganalisis naskah film atau drama, serta memiliki kemampuan kreatif dalam mengembangkan konsep cerita yang menarik.

Selain itu, seorang analis skrip juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat bekerja secara kolaboratif dengan tim produksi untuk menghasilkan karya yang sukses.

Jika kamu adalah seorang yang tidak teliti, kurang memiliki analisis yang mendalam, dan tidak terbiasa dengan pemrograman, maka kamu tidak cocok untuk menjadi seorang Analis Skrip.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Analis Skrip adalah bahwa pekerjaan ini hanya berfokus pada membaca dan mengevaluasi naskah drama. Padahal, seorang analis skrip juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang struktur naratif, karakterisasi, dan tema yang ada dalam naskah.

Ekspektasi banyak orang terhadap analis skrip adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan penulis dan sutradara. Namun, dalam realita, analis skrip juga harus berkoordinasi dengan tim produksi, pemeran, dan departemen lain untuk memastikan bahwa visi naskah dapat terealisasikan dengan baik di atas panggung atau layar.

Perbedaan antara analis skrip dan profesi serupa seperti kritikus sastra atau penulis skenario adalah bahwa analis skrip fokus pada membantu pengembangan dan perbaikan naskah, sedangkan kritikus sastra lebih berorientasi pada memberikan tinjauan dan penilaian terhadap karya sastra, serta penulis skenario lebih fokus pada menciptakan naskah dari awal.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Sistem Informasi
Teknik Informatika
Matematika
Statistika
Ilmu Komputer
Teknik Elektro
Fisika
Machine Learning atau kecerdasan buatan
Ekonomi
Manajemen sumber daya manusia atau psikologi industri dan organisasi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Bank Mandiri Tbk.
PT Telkom Indonesia Tbk.
PT Unilever Indonesia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Astra International Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
PT Pertamina (Persero)
PT Adaro Energy Tbk.
PT Bukalapak.com