Asesor Kebijakan Perairan

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai asesor kebijakan perairan melibatkan evaluasi dan analisis kebijakan tentang pengelolaan sumber daya air.

Tugas utama meliputi mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi perairan, peraturan perundang-undangan terkait, serta penelitian tentang dampak kebijakan perairan yang telah ada.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan memberikan rekomendasi dan saran kepada pemerintah atau organisasi terkait untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan efektif.

Apa saya cocok bekerja sebagai Asesor kebijakan perairan?

Seorang yang mencari pekerjaan sebagai Asesor kebijakan perairan harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebijakan lingkungan dan perairan, serta memiliki kemampuan analisis yang kuat.

Selain itu, mereka juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan kerja tim yang baik, dan mampu menghadapi tantangan yang kompleks dalam bidang kebijakan perairan.

Jika kamu adalah seseorang yang kurang memiliki pengetahuan dan minat dalam bidang perairan serta kebijakan-kebijakan yang terkait, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi asesor kebijakan perairan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan saran kebijakan, padahal dalam realitanya mereka juga harus melakukan analisis mendalam tentang isu-isu perairan dan merancang solusi yang efektif.

Ekspektasi terhadap asesor kebijakan perairan sering kali mengacu pada citra bahwa mereka hanya bekerja di kantor dan membuat kebijakan tanpa terjun langsung ke lapangan. Sebenarnya, mereka juga harus melibatkan stakeholder dan melakukan penelitian di lokasi untuk memahami secara menyeluruh tentang masalah dan potensi solusi yang relevan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli lingkungan, adalah bahwa asesor kebijakan perairan fokus pada isu-isu khusus yang berkaitan dengan perairan, termasuk keberlanjutan sumber daya air, mitigasi bencana, dan manajemen tata air. Sementara itu, ahli lingkungan lebih luas cakupannya dan mencakup berbagai bidang lingkungan seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan pelestarian ekosistem.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Teknik Perairan
Ilmu Kelautan
Manajemen Sumber Daya Perairan
Ekologi Perairan
Geografi Perairan
Hukum Kebijakan Perairan
Ekonomi Sumber Daya Perairan
Biologi Perairan
Kimia Perairan
Agronomi Perairan

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Pengelolaan dan Penataan Ruang Daerah (BPPRD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA)
Perusahaan Pengelolaan Air Minum (PAM)
Perusahaan Perikanan
Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Perusahaan Pertambangan
Perusahaan Penerbangan
Perusahaan Perdagangan Barang dan Jasa