Pekerjaan sebagai desainer instrumentasi berkaitan dengan merancang dan mengembangkan sistem instrumentasi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi industri.
Tugas utama meliputi melakukan analisis kebutuhan instrumentasi, merancang diagram alir, memilih dan mengatur instrumen dan perangkat lunak yang sesuai, serta melakukan pemrograman dan pengujian sistem.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim teknik dan klien untuk memastikan sistem instrumentasi yang dirancang dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Profil orang yang cocok untuk menjadi Desainer Instrumentasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dalam bidang teknik instrumentasi dan dapat menganalisis permintaan pengguna dengan baik, serta memiliki kreativitas dalam merancang sistem instrumentasi yang efisien.
Sebagai Desainer Instrumentasi, seseorang juga perlu memiliki kemampuan problem-solving yang baik dan dapat bekerja dengan ketelitian tinggi dalam menghasilkan desain yang akurat dan aman.
Jika kamu tidak memiliki keterampilan dalam desain visual, kurang kreatif, dan tidak memiliki pengetahuan tentang instrumentasi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Ekspektasi: Sebagai desainer instrumentasi, diharapkan kita hanya fokus pada desain dan perakitan instrumen. Realita: Sebenarnya, desainer instrumentasi juga harus mengerti tentang pemrograman dan pengujian instrumen.
Ekspektasi: Profesi desainer instrumentasi serupa dengan teknisi elektronika. Realita: Meskipun terkadang bisa overlap, desainer instrumentasi memiliki tanggung jawab yang lebih luas, termasuk desain, pemrograman, dan pengujian instrumen.
Miskonsepsi: Sebagai desainer instrumentasi, pekerjaannya hanya membangun instrumen fisik. Kebanyakan instrumen moderen biasanya juga membutuhkan desain perangkat lunak yang kompleks.