Pekerjaan sebagai dietisien klinis melibatkan konsultasi dan penilaian gizi untuk klien yang membutuhkan perubahan pola makan.
Tugas utama meliputi menyusun rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu, memberikan edukasi tentang nutrisi yang sehat, dan melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan klien.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim medis lainnya, seperti dokter dan ahli gizi lainnya, untuk memberikan perawatan yang optimal bagi pasien.
Seorang dietisien klinis adalah seseorang yang berkomitmen terhadap kesehatan dan keseimbangan tubuh, memiliki pengetahuan mendalam tentang nutrisi dan mampu memberikan rekomendasi diet yang tepat untuk pasien.
Mereka juga harus memiliki keterampilan interpersonal yang baik, mampu mendengarkan dengan baik dan bersikap empati terhadap pasien.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang kuat tentang nutrisi dan kesehatan, serta tidak memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik dengan pasien, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai dietisien klinis.
Miskonsepsi tentang profesi Dietisien klinis adalah bahwa mereka hanya memberikan diet untuk penurunan berat badan, padahal sebenarnya mereka juga membantu dalam pengelolaan gizi untuk kondisi medis tertentu.
Ekspektasi terhadap Dietisien klinis seringkali lebih banyak berupa memberikan saran diet "cetar membahana", namun dalam realitanya, mereka bekerja secara ilmiah dan menggali informasi medis serta riwayat pasien sebelum merancang diet yang sesuai.
Perbedaan dengan Ahli Gizi adalah Dietisien klinis lebih fokus pada pengelolaan gizi untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu sementara Ahli Gizi lebih luas dalam memberikan edukasi dan pemahaman tentang gizi pada umumnya.