Pekerjaan sebagai dosen agama Hindu di perguruan tinggi melibatkan mengajar, memberikan penilaian, dan melakukan penelitian dalam bidang agama Hindu.
Tugas utama meliputi menyusun materi perkuliahan, mengajar mahasiswa, dan memberikan tugas dan ujian sebagai bentuk penilaian.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan kurikulum, mengadakan seminar atau workshop, dan berpartisipasi dalam kegiatan akademik lainnya seperti mengawasi skripsi mahasiswa.
Seorang yang memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai agama Hindu serta pengalaman dalam mengajar di perguruan tinggi akan cocok menjadi dosen agama Hindu di perguruan tinggi.
Selain itu, seorang dosen agama Hindu juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu memberikan pengajaran yang jelas dan mudah dipahami oleh mahasiswa.
Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama Hindu dan kurang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dengan mahasiswa, mungkin tidak cocok menjadi dosen agama Hindu di perguruan tinggi.
Miskonsepsi yang umum tentang profesi Dosen agama Hindu di perguruan tinggi adalah bahwa mereka hanya mengajar tentang kepercayaan dan ritual Hindu saja, padahal sebenarnya mereka juga memiliki pengetahuan yang luas tentang filsafat, sejarah, dan budaya Hindu.
Ekspektasi umum terhadap seorang Dosen agama Hindu di perguruan tinggi adalah mereka bisa meremajakan dan memperkaya pemahaman tentang agama Hindu pada mahasiswa, namun realitanya mereka juga bertanggung jawab dalam mengkoordinir kegiatan keagamaan dan membangun hubungan yang harmonis antara komunitas Hindu dan non-Hindu di kampus.
Perbedaan dengan profesi sejenis, seperti pendeta atau guru agama, adalah bahwa Dosen agama Hindu di perguruan tinggi memiliki peluang untuk melakukan penelitian, menulis artikel, dan membantu menjaga keberlangsungan pemahaman agama Hindu di ranah akademik, sedangkan pendeta atau guru agama lebih fokus pada pengajaran praktik keagamaan langsung kepada umat.