Dosen atau pengajar di bidang Kebijakan Kesehatan bertugas mengajar dan memberikan materi tentang konsep dan implementasi kebijakan kesehatan kepada mahasiswa.
Mereka juga melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah untuk memperkaya pengetahuan tentang kebijakan kesehatan.
Selain itu, mereka juga berperan dalam mengawasi dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang sedang melakukan penelitian atau tugas akhir di bidang kebijakan kesehatan.
Dosen atau pengajar di bidang Kebijakan Kesehatan sebaiknya memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan dan kebijakan, serta memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan.
Mereka juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan dalam memimpin dan menginspirasi mahasiswa, serta memiliki ketertarikan dan komitmen yang tinggi dalam bidang kesehatan masyarakat.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebijakan kesehatan dan tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan mahasiswa, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi dosen atau pengajar di bidang Kebijakan Kesehatan adalah bahwa mereka hanya mengajar teori tanpa memiliki pengalaman praktis. Padahal, sebagian besar dosen atau pengajar dalam bidang ini memiliki pengalaman langsung dalam kebijakan kesehatan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ekspektasi tentang profesi ini sering kali menganggap bahwa setiap kebijakan yang dibuat oleh dosen atau pengajar haruslah sempurna dan dapat mengatasi semua masalah kesehatan. Realitanya, kebijakan kesehatan yang dibuat merupakan hasil dari kolaborasi, pertimbangan berbagai faktor, dan terus mengalami evaluasi serta penyesuaian.
Perbedaan antara profesi dosen atau pengajar di bidang Kebijakan Kesehatan dengan profesi yang mirip, seperti ahli kebijakan kesehatan atau peneliti kebijakan kesehatan, adalah bahwa dosen atau pengajar memiliki peran yang lebih luas dalam mengembangkan kurikulum, mengajar, dan membimbing mahasiswa dalam bidang kebijakan kesehatan, sementara ahli atau peneliti fokus pada analisis kebijakan dan penyusunan rekomendasi kebijakan.