Melakukan pengajaran dan pembimbingan terhadap mahasiswa kedokteran gigi dalam berbagai mata kuliah dan praktik klinik.
Selain mengajar, dosen juga bertanggung jawab dalam penelitian dan publikasi ilmiah di bidang kedokteran gigi.
Sebagai dosen, juga terlibat dalam kegiatan pengembangan kurikulum, penyusunan materi kuliah, dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran gigi terkini.
Seorang yang memiliki latar belakang pendidikan kedokteran gigi yang kuat dan berpengalaman serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan cocok untuk menjadi dosen atau pengajar di perguruan tinggi kedokteran gigi.
Mengingat bekerja di bidang pendidikan, seorang dosen atau pengajar juga harus memiliki kemampuan menginspirasi dan memotivasi para mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kedokteran gigi.
Jika Anda tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengetahuan dalam kedokteran gigi, maka Anda tidak cocok untuk menjadi dosen atau pengajar di perguruan tinggi kedokteran gigi.
Miskonsepsi tentang menjadi dosen di perguruan tinggi kedokteran gigi adalah bahwa mereka hanya mengajar di kelas. Padahal, mereka juga harus melakukan penelitian, publikasi ilmiah, dan memberikan pengawasan klinis kepada mahasiswa.
Ekspektasi yang salah tentang menjadi dosen di perguruan tinggi kedokteran gigi adalah bahwa mereka akan memiliki lebih banyak waktu luang. Namun, realitanya adalah bahwa mereka harus menyeimbangkan tugas mengajar, penelitian, dan tuntutan administratif, sehingga cukup sibuk.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti dokter gigi praktik mandiri, adalah bahwa dosen di perguruan tinggi kedokteran gigi lebih fokus pada pendidikan dan riset, sedangkan dokter gigi praktik mandiri lebih fokus pada pelayanan langsung ke pasien.