Ahli Forensik Gigi Manusia Purba

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli forensik gigi manusia purba melibatkan penyelidikan dan analisis terhadap gigi dan rahang manusia purba yang ditemukan.

Tugas utama meliputi identifikasi spesies, usia, dan kondisi kesehatan manusia purba berdasarkan ciri-ciri gigi dan rahang yang ditemukan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan ahli arkeologi, antropologi, dan lainnya untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti-bukti yang dapat memberikan wawasan tentang kehidupan manusia purba.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli forensik gigi manusia purba?

Profil orang yang cocok untuk menjadi ahli forensik gigi manusia purba adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang anatomi gigi manusia purba, mampu melakukan analisis dan interpretasi terhadap sisa-sisa gigi manusia purba, serta memiliki keahlian dalam menggunakan teknik forensik gigi yang tepat.

Dalam pekerjaannya, seorang ahli forensik gigi manusia purba juga harus memiliki ketelitian dan keterampilan dalam dokumentasi serta analisis forensik, karena mereka akan berurusan dengan bukti-bukti yang bersifat unik dan memiliki nilai historis yang tinggi.

Jika kamu tidak tertarik atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang sejarah, arkeologi, dan ilmu pengetahuan forensik, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Ahli forensik gigi manusia purba adalah bahwa mereka mampu mengungkapkan semua rahasia dan misteri sejarah dari gigi-gigi purba hanya dengan melihatnya, padahal kenyataannya penelitian yang rumit dan berbagai metode diperlukan.

Ekspektasi yang salah adalah bahwa Ahli forensik gigi manusia purba memiliki akses langsung ke seluruh temuan gigi purba di dunia, padahal kenyataannya mereka harus bergantung pada penelitian ilmiah yang terbatas.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Ahli arkeologi atau antropolog, adalah bahwa Ahli forensik gigi manusia purba lebih fokus pada analisis gigi dan spesimen gigi purba, sedangkan ahli arkeologi dan antropolog lebih luas dalam lingkup penelitian mereka.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Antropologi Forensik
Arkeologi
Paleontologi
Biologi
Genetika
Biokimia
Anatomi dan Fisiologi
Patologi
Radiografi
Teknologi Laboratorium Medis

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Museum Nasional
Balai Arkeologi
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Universitas Gadjah Mada
Universitas Indonesia
Universitas Hasanuddin
Universitas Sumatera Utara
Universitas Airlangga
Universitas Indonesia
Universitas Sebelas Maret