Sebagai dosen/sejarawan di perguruan tinggi, tugasnya adalah memberikan kuliah, membimbing mahasiswa, dan melakukan penelitian di bidang sejarah.
Dosen/sejarawan di perguruan tinggi juga bertanggung jawab dalam menyusun kurikulum dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang sejarah.
Selain itu, dosen/sejarawan juga diharapkan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan menjadi narasumber dalam seminar atau konferensi ilmiah.
Seorang yang cocok untuk menjadi dosen/sejarawan di perguruan tinggi adalah seseorang yang memiliki gelar sarjana atau pasca sarjana dalam bidang sejarah, memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai peristiwa sejarah, dan mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas dan menarik.
Selain itu, mereka juga harus memiliki keterampilan penelitian yang baik, kemampuan menganalisis sumber-sumber sejarah, dan berkomitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan mereka dalam bidang sejarah.
Jika kamu tidak menyukai membaca, kurang memiliki minat dalam penelitian, dan tidak memiliki keinginan untuk terus belajar dan berkembang, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi dosen atau sejarawan di perguruan tinggi.
Ekspektasi masyarakat terhadap dosen/sejarawan di perguruan tinggi adalah mereka hanya mengajar di kelas, padahal realitanya mereka juga harus melakukan penelitian, menulis karya ilmiah, dan melakukan tugas administratif lainnya.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti guru sejarah di sekolah, adalah dosen/sejarawan di perguruan tinggi biasanya memiliki kebebasan lebih dalam melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah, sementara guru lebih fokus pada pembelajaran di kelas.
Miskonsepsi yang sering terjadi adalah menganggap profesi dosen/sejarawan di perguruan tinggi hanya sekadar memperoleh pengetahuan, padahal mereka juga memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menyumbangkan kontribusi dalam bidang akademik.