Pekerjaan sebagai penilai dampak lingkungan melibatkan analisis dan evaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh proyek atau kegiatan terhadap lingkungan.
Tugas utama mencakup mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menganalisis data tentang lingkungan yang akan dipengaruhi oleh proyek tersebut.
Pekerjaan ini juga melibatkan merancang strategi mitigasi untuk meminimalkan dampak negatif, serta memberikan rekomendasi untuk kebijakan atau tindakan yang dapat memperbaiki perlindungan lingkungan.
Profil orang yang cocok dengan pekerjaan sebagai Environmental Impact Assessor adalah seseorang yang memiliki latar belakang dalam bidang lingkungan dan penilaian dampak lingkungan.
Seorang yang berkualitas untuk posisi ini perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebijakan lingkungan, metode penilaian dampak, serta kemampuan analisis yang baik.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam bidang lingkungan, kurang peduli dengan dampak lingkungan, dan tidak tertarik untuk melakukan penilaian dampak lingkungan, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini sebagai environmental impact assessor.
Miskonsepsi tentang profesi Environmental Impact Assessor adalah bahwa pekerjaannya hanya sekadar mengisi dokumen dan mengikuti prosedur tanpa mempengaruhi hasil penilaian dampak lingkungan secara nyata. Namun, kenyataannya, seorang Environmental Impact Assessor harus memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan dan melakukan analisis yang kompleks untuk memberikan rekomendasi yang akurat.
Ekspektasi miskonsepsi lainnya adalah bahwa seorang Environmental Impact Assessor akan selalu menghasilkan hasil penilaian yang diinginkan oleh klien atau pemberi proyek. Namun, realitanya, seorang profesional ini harus memiliki independensi dan integritas yang tinggi untuk memberikan penilaian yang obyektif tentang dampak lingkungan, bahkan jika itu berarti menentang kepentingan pemberi proyek.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti konsultan lingkungan, adalah bahwa seorang Environmental Impact Assessor fokus pada penilaian dampak lingkungan yang spesifik terhadap suatu proyek, sementara konsultan lingkungan mungkin terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan seperti konservasi sumber daya alam, manajemen limbah, atau kebijakan lingkungan secara umum.