Pekerjaan di bidang epidemiolog radiologi melibatkan penelitian dan analisis terkait penyakit dan prevalensi menggunakan data hasil radiologi.
Tugas utama termasuk mengumpulkan dan menganalisis data radiologi dari berbagai sumber, serta mengidentifikasi pola dan tren penyakit yang terlihat dalam hasil scan dan gambar radiologi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim medis lainnya untuk menggabungkan data radiologi dengan informasi klinis dan epidemiologi guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang penyakit dan dampaknya pada populasi.
Seorang epidemiolog radiologi harus memiliki keahlian di bidang radiologi dan epidemiologi, serta mampu menganalisis data dan mengidentifikasi pola penyakit melalui penggunaan teknologi radiologi.
Selain itu, seorang epidemiolog radiologi juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang kebijakan kesehatan dan protokol penelitian serta memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan tim medis lainnya.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pemahaman yang cukup dalam ilmu radiologi dan tidak tertarik dengan penanganan wabah penyakit, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai epidemiolog radiologi.
Miskonsepsi tentang profesi Epidemiolog Radiologi adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memeriksa dan mendiagnosis hasil pemindaian radiologi, padahal dalam realitanya mereka juga bertanggung jawab untuk menganalisis dan menginterpretasi data epidemiologi terkait kondisi kesehatan populasi.
Sebuah ekspektasi yang salah tentang profesi Epidemiolog Radiologi adalah bahwa mereka hanya bekerja di rumah sakit atau pusat kesehatan, tetapi dalam realitanya mereka juga dapat bekerja di lembaga pemerintah, institusi penelitian, atau universitas untuk melakukan penelitian epidemiologi.
Perbedaan antara Epidemiolog Radiologi dan Radiolog adalah bahwa Radiolog bertanggung jawab untuk melakukan dan menganalisis pemindaian radiologi pada individu untuk mendiagnosis penyakit, sedangkan Epidemiolog Radiologi menganalisis data radiologi pada tingkat populasi untuk mengidentifikasi pola kejadian penyakit dan faktor risiko yang terkait.