Pekerjaan sebagai teknisi radiologi hewan melibatkan pemeriksaan dan pengambilan gambar menggunakan peralatan radiologi pada hewan.
Tugas utama meliputi menyiapkan hewan untuk prosedur radiologi, melakukan pengaturan peralatan radiologi, serta mengambil dan menginterpretasi gambar hasil radiologi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan dokter hewan dalam menganalisis dan membuat diagnose berdasarkan gambar hasil radiologi.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan teknisi radiologi hewan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang kuat tentang anatomi hewan, mampu mengoperasikan peralatan radiologi dengan baik, dan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik.
Dalam pekerjaan ini, seseorang juga harus memiliki keahlian dalam menangani hewan dengan baik dan memiliki kesabaran yang tinggi dalam melakukan proses pemindaian radiologi.
Seseorang yang tidak suka dengan hewan, memiliki rasa takut atau alergi terhadap hewan mungkin tidak cocok menjadi teknisi radiologi hewan.
Miskonsepsi tentang Teknisi Radiologi Hewan adalah bahwa pekerjaan mereka hanya tentang memegang mesin pemindaian dan menghasilkan hasil diagnosa dalam waktu singkat. Namun, kenyataannya, pekerjaan mereka melibatkan pemahaman mendalam tentang anatomi hewan, keterampilan melakukan pemindaian dengan benar, dan kemampuan untuk menginterpretasikan hasil dengan akurasi.
Ekspektasi umum adalah bahwa Teknisi Radiologi Hewan hanya bekerja di klinik hewan yang ramai dengan kasus-kasus yang menantang. Namun, realitasnya adalah bahwa mereka juga mungkin harus menghadapi kasus-kasus yang kurang menantang atau bahkan rutinitas sehari-hari seperti pemindaian kesehatan reguler.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Veteriner, adalah bahwa Teknisi Radiologi Hewan berfokus pada melakukan pemindaian dan memberikan hasil diagnosa menggunakan teknologi radiologi. Sementara itu, Veteriner bertanggung jawab untuk mendiagnosis dan merawat semua aspek kesehatan hewan, termasuk pemeriksaan fisik, pengobatan, dan prosedur bedah.