Estimator Alat Berat

  Profil Profesi

Sebagai estimator alat berat, pekerjaan melibatkan penilaian dan estimasi biaya pengadaan dan pemeliharaan alat berat.

Tugas utama mencakup menghitung perkiraan biaya pembelian alat berat baru, perawatan rutin, perbaikan, dan penggantian bagian yang rusak.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis data dan perkiraan anggaran untuk membantu dalam pengambilan keputusan terkait pengadaan dan penggunaan alat berat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Estimator alat berat?

Seorang yang cocok dengan pekerjaan Estimator alat berat adalah individu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang alat berat, mampu melakukan perhitungan yang akurat, serta memiliki kemampuan analisis yang baik.

Dalam melakukan estimasi biaya dan waktu proyek, seorang Estimator alat berat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat bekerja secara detail.

Jika kamu tidak memiliki keahlian analitis yang baik dan tidak teliti dalam melakukan perhitungan dan estimasi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai estimator alat berat.

Konsep, ekspektasi dan realita

Ekspektasi: Sebagai estimator alat berat, diharapkan hanya perlu menghitung biaya dan waktu untuk proyek penggunaan alat berat secara tepat. Realita: Seorang estimator juga harus memiliki pengetahuan teknis dan pemahaman yang mendalam tentang alat berat, serta kemampuan untuk mengevaluasi kondisi tanah dan peraturan keselamatan yang berlaku.

Perbedaan dengan profesi mirip: Meskipun terdengar mirip dengan profesi surveyor, seorang estimator alat berat lebih fokus pada perhitungan biaya dan waktu proyek yang berkaitan dengan penggunaan alat berat, sedangkan seorang surveyor lebih berfokus pada pengukuran dan pemetaan lahan.

Ekspektasi: Sebagai seorang estimator alat berat, dipercaya bahwa pekerjaan akan berjalan lancar dan tidak ada kendala besar selama proyek. Realita: Dalam kenyataannya, seorang estimator harus siap menghadapi tantangan dan kemungkinan perubahan dalam proyek, termasuk memperhitungkan risiko kemungkinan kerusakan alat berat, cuaca buruk, dan masalah yang muncul selama pelaksanaan proyek.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Teknik Sipil
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Industri
Teknik Pertambangan
Teknik Geologi
Teknik Geodesi
Teknik Perminyakan
Teknik Kimia
Teknik Lingkungan

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Adi Karya (Persero)
PT Waskita Karya (Persero)
PT Nindya Karya (Persero)
PT Pembangunan Perumahan (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT PP (Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Brantas Abipraya (Persero)
PT Bina Karya (Persero)
PT Tatamulia Nusantara Indah