Sebagai seorang estimator bangunan, tugas utama adalah melakukan estimasi biaya untuk proyek konstruksi.
Ini meliputi menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan, menganalisis blueprints atau rencana bangunan, dan memperkirakan waktu dan tenaga kerja yang diperlukan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan berkomunikasi dengan kontraktor dan pemasok untuk mendapatkan harga material terbaik dan memastikan bahwa anggaran proyek tetap terkendali.
Seorang yang cocok untuk tipe pekerjaan Estimator Bangunan adalah seorang yang memiliki kemampuan analisis yang baik, mampu melakukan perhitungan anggaran dengan akurat dan teliti, serta memiliki pengetahuan yang luas tentang material dan konstruksi bangunan.
Karena pekerjaan ini melibatkan kerja sama dengan tim proyek dan pihak eksternal, seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan adaptif juga akan cocok dengan pekerjaan sebagai Estimator Bangunan.
Jika kamu adalah seorang yang tidak teliti dalam melakukan perhitungan, tidak memiliki kemampuan analisis yang baik, dan sulit menghadapi tekanan untuk menghasilkan estimasi proyek yang akurat dan tepat waktu, maka kemungkinan kamu tidak cocok sebagai seorang estimator bangunan.
Miskonsepsi tentang profesi Estimator bangunan adalah bahwa mereka hanya bertugas untuk menghasilkan perkiraan biaya proyek. Namun, dalam realita, mereka juga harus melakukan analisis teknis, merencanakan jadwal proyek, dan mengelola anggaran.
Ekspektasi yang sering salah tentang Estimator bangunan adalah bahwa mereka dapat memberikan perkiraan biaya yang tepat 100% sejak awal proyek. Namun, dalam kenyataannya, perkiraan biaya selalu bergantung pada banyak faktor dan dapat berubah seiring dengan perkembangan proyek.
Estimator bangunan sering kali disamakan dengan Quantity Surveyor (QS), padahal ada perbedaan antara keduanya. Estimator bertanggung jawab untuk menghitung biaya material dan pekerjaan konstruksi, sementara QS lebih fokus pada pengelolaan kontrak, administrasi, dan evaluasi keuangan proyek secara keseluruhan.